Istilah pengendali (controller) merupakan kombinasi
dari komponen kontrol dan rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengoperasikan
peralatan refrijerasi dan tata udara secara otomatik dan secara akurat. Istilah
akurat ditekannkan di sini karena berkaitan dengan performansi unit refrijerasi
dan tata udara. Berbagai komponen di dalam sistem kontrol pada prinsipnya dapat
dibagi menjadi tiga kategori, Yaitu:
a.
Primary
control
b.
Operating
control
c.
Limit
control
Dalam
industri pendingin (cooling) dan pemanas (heating), ketiga
komponen tersebut dikombinasikan menjadi suatu sistem kontrol. Gambar 1.24
Memperlihatkan diagram blok sebuah controller.
Gambar 1.24
Diagram Blok Controller
Primary Control merupakan sebuah
piranti di dalam sistem kontrol yang mengoperasikan suatu sistem dengan aman
berdasarkan instruksi dari operating control. Pada prakteknya primary control
berbeda-beda tergantung pada sistem yang digunakan (sistem pendinginan atau
sistem pemanasan).
Gambar 1.25
memperlihatkan wiring diagram sistem pembakaran dengan bahan bakar minyak (oil
burner).
Gambar 1.25
Diagram Wiring Tipikal Oil Burner
Operating
control digunakan untuk mengontrol aksi starting dan stopping selama siklus
pendinginan atau pemanasan berlangsung. Operating control yang paling banyak
digunakan adalah sequential operating control. Sequential operating control
adalah operasi pengontrolan secara seri atau sekuensial. Kontrol sekuensial ini
digunakan untuk menjalankan dan menghentikan siklus pendinginan dan siklus pemanasan.
Kontrol sekuensial digunakan untk
mengatur input panas selama proses pemanasan. Kontrol sekuensial juga digunakan
untuk mengatur kapasitas pendinginan selama proses pendinginan berlangsung.
Pada sistem pemanas ruangan berskala besar, biasanya menggunakan beberapa
elemen pemanas dengan kilowatt tinggi dalam suatu sistem. Jika seluruh elemen
pemanas berkapasitas tinggi tersebut diaktifkan secara bersamaan akan berdampak
pada penurunan tegangan, dan dapat menimbulkan interferensi pada peralatan elektronik.
Oleh karena itu perlunya kontrol sekuensial untuk mencegah masalah tersebut.
Piranti yang digunakan untuk mengaktifkan elemen pemanas
secara sekuensial mencakupi:
a.
Thermal
elemen switch. Switch jenis ini akan tetap terbuka sampai satu elemen mulai
bekerja (heat-up). Kemudian switch untuk elemen berikutnya menutup. Aksi ini
akan berlangsung secara berurutan hingga seluruh elemen pemanas bekerja.
b.
Rele.
Rele dapat digunakan sebagai switching control, yang difungsikan sebagai
interlocking.
c.
Timer.
Timer sebagai piranti penunda waktu untuk keperluan kontrol secara berurutan.
Gambar 1.26 Tipikal Panel Kontrol
Limit control biasanya memiliki fitur
sebagai pengaman. Limit control menjaga kondisi minimum atau maksimum yang
diijinkan dalam suatu sistem. Limit control jika mendeteksi adanya kondisi yang
tidak aman, tidak normal dan membahayakan sistem maka akan mengirimkan
instruksi untuk mematikan atau menghentikan kerja sistem. Tindakan alternatif
lain, adalah mengembalikan sistem pada kondisi aman. Seringkali limit control
digunakan untuk memberikan tanda bahaya atau peringatan adanya suatu yang tidak
normal atau membahayakan.
Sebagai contoh, peralatan pemanas
harus memiliki sistem pengamanan yang prima. Sistem ini harus dapat memastikan
bahwa pemanas tersebut tidak akan pernah mencapai suhu yang membahayakan. Sebab
sebelum suhu yang membahayakan tercapai, maka peralatan pemanas harus sudah
dimatikan. Sistem ini akan mengamankan peralatannya sendiri dan juga
mengamankan sistem lain yang berada dalam satu sistem dengannya. Gambar 1.27
memperlihatkan diagram wiring dari rangkaian elemen pemanas listrik,
thermostat, dan limit control.
Gambar 1.27 Diagram Rangkaian Pemanas
Listrik
Limit control biasanya di-set untuk
membuka rangkaian kontrol sekitar 20oF
hingga 40oF di atas setting thermostat. Gambar
1.28 memperlihatkan tipikal limit control yang berupa safety limit switch.
Gambar 1.28 Safety Limit Switch
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Kritik dan Saran yang membangun