Pages

Biografi PAULO FREIRE

Paulo Freire sebagai sosok yang secara teoritis sekaligus praktis telah menjalankan agenda pendidikan.Telah melakukan perubahan-perubahan hidup masyarakat melalui pendidikan.

Dia adalah seorang pejuang pendidikan yang telah membebaskan masyarakat dari kebodohan dan kegelapan.Konsep pendidikannya betul-betul memanusiakan manusia dan memberadabkan manusia.Paulo Freire lahir pada tanggal 19 September 1921 di Recife, sebuah kota pelabuhan di Brasil bagian timur laut, wilayah kemiskinan dan keterbelakangan.


Dengan penuh hormat dan cinta dia menceritakan kedua orang tuanya. Joaquim Temistocles Freire.Ibunya bernama Edeltrus Neves Freire berasal dari Pernambuco. Ketika krisis ekonomi Amerika serikat tahun 1922 mulai melanda Brasil, orangtuanya yang termasuk kelas menengah itu mengalami kejatuhan financial sangat hebat, sehingga Freire terpaksa belajar mengerti apa artinya lapar bagi anak sekolah. 

Pada tahun 1931 keluarga Freire terpaksa pindah ke Jabatao.Ayahnya meninggal dunia ditempat itu. Pengalaman mendalam akan kelaparan sewaktu masih bocah menyebabkan Freire pada umur sebelas tahun bertekat untuk mengabdikan hidupnya pada perjuangan melawan kelaparan agar anak-anak lain jangan sampai mengalami kesengsaraan yang tengah dialaminya itu. 

Tertinggal dua tahun dibanding teman-teman sekelasnya, pada umur limabelas tahun ia lulus dengan nilai pas-pasan untuk dapat masuk sekolah lanjutan. Namun setelah situasi keluarganya agak membaik, Paulo Freire mampu menyelesaikan pendidikan sekolah lanjutan dan masuk Universitas Recife dengan mengambil Fakultas Hukum.Dia juga belajar filsafat dan psikologi bahasa sambail menjadi guru penggal-waktu bahasa Portugis di sekolah lanjutan.
Pada tahun 1944, Freire menikah dengan Elza Maia Costa Oliviera.seorang guru sekolah dasar yang berasal dari Recife. Dari pasangan ini lahir tiga orang putri dan dua orang putra.Freire mengatakan bahwa dalam masa itu perhatiannya mengenai teori-teori pendidikan mulai tumbuh. Dia lebih banyak membaca tentang pendidikan daripada hukum, dibidang tempat ia merasa sebagai mahasiswa rata-rata saja.

Setelah lulus sarjana hukum, yang dijadikan pangkalan sumber penghidupan, dia bekerja sebagai pejabat dalam bidang kesejahteraan. Bahkan menjadi Direktur Bagian Pendidikan dan Kebudayaan SESI (pelayanan sosial) dinegara Bagian Pernambuco.Pengalaman selama tahun 1946-1954 membawa Freire pada kontak langsung dengan kaum miskin di kota-kota.Pengalaman itu sangat bermanfaat dalam penelitian-penelitiannya, pada 1961 dan menjadi bahan dalam mengembangkan metode dialogik dalam pendidikan. 

Keterlibatan dalam pendidikan orang dewasa juga dimasukkan dalam seminar-seminar yang dipimpinya dan dalam sejarah filsafat pendidikan yang diberikannya di Universitas Recife, tempat ia memperoleh gelar doktor pada 1959.
Sewaktu bertugas sebagai Direktur Pelayanan Extension Kultural Universitas Recife yang menerapkan program kenal aksara dikalangan petani di Timur laut.Metode yang dipakai kelak dikenal sebagai Metode Paulo freire, meskipun dia sendiri tidak pernah mau menamakan demikian. Pada Juni 1963 sampai Maret 1964 Freire bekerja dengan timnya untuk seluruh Brasil. Mereka berhasil menarik kaum tuna aksara untuk belajar membaca dan menulis dalam waktu cukup singkat yaitu 45 hari.

Tidak itu saja bahwa mereka juga dibawa ke alam bagaimana memahami pada kesadaran politik, sehingga mereka memahaminya dalam kontek kehidupan nyata.
 

PANDANGAN PAULO FREIRE TENTANG PENDIDIKAN

Paulo Freire sebagai sosok yang secara teoritis sekaligus praktis telah menjalankan agenda pendidikan.Telah melakukan perubahan-perubahan hidup masyarakat melalui pendidikan.Dia adalah seorang pejuang pendidikan yang telah membebaskan masyarakat dari kebodohan dan kegelapan.Konsep pendidikannya betul-betul memanusiakan manusia dan memberadabkan manusia.
 
Dengan demikian, pendidikan mengembalikan jati diri manusia yang sesungguhnya sebagai manusia yang merdeka, berhak untuk hidup, tidak ditindas, dan tidak diperlakukan secara sewenang-wenang. Pendidikan merupakan malaikat penjaga kebaikan kehidupan manusia dari kejahatan5.
Pendidikan akan selalu berkaitan dengan manusia, sehingga sulit menafikan pemahaman akan kemanusiaan itu sendiri baik dalam bangunan filosofis, teoritik, sampai pada praktis pelaksanaannya.
Pendidikan itu seharusnya dinamis, kontekstual dan tanpa kelas dan diskriminatif begitu pandangan Paulo Freire, seorang Begawan pendidikan asal Brasil yang terkenal dengan ide-ide revolusionernya.Baginya pendidikan harus mampu membebaskan.Membebaskan manusia kaum-kaum tertindas dan kaum-kaum penindas dari sistem pendidikan yang menindas.

1. Pendidikan Kritis Paulo Freire

Gagasan pendidikan Freire dalam memperjuangkan anak-anak miskin agar tetap bersekolah dan belajar merupakan hal yang sangat hakiki.Ini dilakukan dalam rangka mengentaskan kebodohan, ketertindasan keterbelakangan dan sebagainya.Ini terbaca dari pandangannya tentang pendidikan.
 
Bagi Freire program-program pendidikan progresif seperti pendidikan orang dewasa, restrukturisasi kurikulum, partisipasi masyarakat dan seperangkat kebijakan ambisius untuk demokratisasi sekolah dikerjakan.salah satu yang cukup menarik adalah pandangannya bahwa pendidikan selalu merupakan tindakan politis. Pendidikan selalu melibatkan hubungan sosial dan melibatkan pilihan-pilihan politik. Yang jelas tatkala pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan sosial, maka pendidikan akan memberikan pengaruh terhadap perubaha sosial yang ada.
 
Bila dikaitkan dengan tipe pendidikan yang digagas Freire, Moh Yamin mengutip W.A.Smith dalam the meaning of conzientizacao, the goal of Paulo Freire, ada tiga tipe pendidikan yaitu “ pendidikan magis pendidikan naïf, dan pendidikan kritis”.
 
Ketika masyarakat tetap dalam keadaan miskin mereka menjadi budak para penguasa dan tidak berbuat apa-apa kecuali menerima saja perlakuan dan penganiyaan tersebut disebut pendidikan magis. Atau dengan kata lain konsep pendidikan magis adalah konsep pendidikan ketika masyarakat menganggap bahwa nasib yang menimpa dirinya adalah takdir yang sudah diatur oleh Tuhan Sang Pencipta.
 
Hampir sama dengan pendidikan magis, pendidikan naif menganggap bahwa masyarakat sudah paham dan mengerti segala carut marut disekitarnya, tapi mereka tidak berbuat apa-apa, bahkan apatis, persoalan tersebut dibiarkan saja tanpa adanya kepedulian untuk keluar dari persoalan tersebut, bahkan menikmatinya walaupun mereka sadar akan menyebarkan benih-benih kesusahan. Dan tidak ada sama sekali upaya untuk keluar dari persoalan tersebut.
 
Sedangakan pendidikan kritis justru hadir untuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk peduli dan kritis terhadap segala persoalan yang terjadi dalam lingkungn mereka, sebut saja seperti persoalan kemiskinan, maupun penindasan yang dilakukan penguasa terhadap mereka. Caranya adalah melalui sebuah pembangunan berpikir yang mampu memecahkan persoalan-persoalan yang ada dalam dirinya, yang selanjutnya dibenturkan dengan realitas pahit yang mereka alami, dan bagaimana konstruksi masyarakat yang sedang membentuk mereka, apakah ada unsure sewenang-wenang dan sebagainya.
 
Dalam konsep pendidikan kritis yang menjadi tujuan akhir adalah masyarakat dapat memiliki pandangan yang peka terhadap segala bentuk tindakan dari pihak penguasa atas pihak yang dominan yang akan menjadikan mereka pihak ditindas maupun tertindas.

Muhammad Alfan Ardhani

Founder - CEO KampusPolines.blogspot.co.id. Mahasiswa Teknik Listrik di Polines. Anak Kampung yang Hijrah Ke Kota demi Masa Depan yang cerah

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Kritik dan Saran yang membangun