Pages

Cara Menentukan Jenis Bisnis

Hal ini karena bagaimana pun tujuan akhir dari sebuah bisnis adalah mendapatkan keuntungan. 

Memang, idealnya pemilihan jenis bisnis adalah yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan mendatangkan keuntungan. Ingat bahwa berani berbisnis bukan berarti berani tanpa perhitungan atau berani dengan kenekatan.
 

Dalam menentukan jenis bisnis yang akan ditekuni, kita harus bersikap sangat bijaksana. Hal ini karena apabila kita terlalu cepat mengambil keputusan tanpa perti mbangan yang matang, dapat mengakibatkan bisnis kita menjadi sia-sia belaka atau bahkan gulung tikar. 
Untuk itu, kita dapat melakukan langkah-langkah berikut dalam menentukan jenis bisnis yang akan ditekuni.
Cara Menentukan Jenis Bisnis


1. Bertanya kepada orang terdekat

Orang terdekat merupakan orang yang tahu betul dengan kemampuan dan potensi diri kita. Dengan demikian, masukan dan saran dari mereka sangat bermanfaat nagi kita saat membuka . Namun, kita juga harus jeli memilih orang yang akan dijadikan tempat bertanya. Jika kita bertanya kepada orang yang pesimis, bisa jadi akan menghalangi niat kita untuk memulai membuka bisnis.

2. Mengumpulkan informasi tertulis

Agar bisnis yang kita tekuni dapat berkembang dengan baik, kita dapat berkunjung ke toko buku, perpustakaan, atau tempat-tempat lain yang dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan usaha kita. Saat ini ada banyak sekali buku tentang kewirausahaan. Lalu, pilihlah salah satu buku yang bersifat lebih umum saat awal kita memulai bisnis. Lalu, beli pula buku-buku yang khusus membahas jenis peluang usaha kita.
 
Kita juga dapat memperoleh informasi tertulis yang menunjang peluang usaha kita dari koran dan tabloid. Selain itu, kita bisa mendapatkan informasi bisa diperoleh dari internet, mulai dari artikel, forum diskusi, dan sebagainya. Melalui internet, kita bisa chatting dengan orang-orang yang telah menekuni bisnis yang akan ditekuni. Belajarlah dari pengalaman pebisnis yang sukses melalui internet karena mereka bisa menjadi sumber informasi tambahan bagi kita.

3. Mengikuti kursus atau pelatihan bisnis

Saat ini banyak sekali lembaga pemerintah atau lembaga swasta yang menyelenggarakan kursus atau pelati han kewirausahaan. Pelatihan atau kursus tersebut ada yang bersifat umum sampai dengan detail teknis tentang suatu bisnis tertentu. Kita tentu bisa mengikuti kursus atau pelatihan tersebut, terutama pelatihan atau kursus yang menunjang dengan jenis bisnis yang telah kita tentukan.
 
Sebagai gambaran umum, berikut ini bidang-bidang yang dapat kita tekuni saat hendak berbisnis.
a. Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan per kebunan).
b. Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata).
c. Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis).
d. Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, jalan raya).
e. Bidang usaha perdagangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor).
f. Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi).
g. Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan katering).
h. Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi).
i. Bidang usaha jasa wisata ( usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata, dan usaha sarana wisata).

Menentukan Bentuk Usaha dan Kepemilikan Usaha

Ada beberapa bentuk dan kepemilikan usaha yang dapat dipilih, di antaranya perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu terbatas), perseroan, dan firma. Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dilakukan oleh satu orang pengusaha dengan tujuan mencari laba atau keuntungan. Berikut ini perbedaan dari bentuk-bentuk usaha tersebut.

1. Perusahaan perseorangan

adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan akti vitas perusahaan. Dalam bentuk usaha ini, tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.

2. Firma

adalah persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanakan usaha. Firma umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki keahlian sama atau seprofesi dengan tanggung jawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.

3. Perusahaan komanditer (CV)

adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun, tidak semua bidang usaha dapat dijalankan perseroan komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).

4. Perseroan Terbatas (PT)

adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri atas saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri atas saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. 

 

Menentukan Tempat Usaha

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tempat bisnis adalah sebagai berikut.
a. Apakah tempat bisnis tersebut mudah dijangkau, baik oleh konsumen atau pelanggan maupun pasar?
b. Apakah tempat bisnis tersebut dekat dengan sumber tenaga kerja?
c. Apakah tempat bisnis tersebut dekat dengan akses bahan baku dan bahan penolong lainnya, seperti alat pengangkut dan jalan raya? 
Pemilihan lokasi merupakan keputusan strategis dalam memulai bisnis.
Lokasi yang bagus atau buruk adalah awal kesuksesan atau sebaliknya kegagalan dalam sebagian besar berbisnis. Oleh karena itu, diperlukan pemikiran dan analisis yang mendalam sebelum menentukan sebuah lokasi bisnis. 

Lalu, bagaimana cara kita menilai lokasi bisnis? Bagaimana pula kita dapat memperkirakan penjualan di lokasi tersebut? Secara garis besar, dalam menilai lokasi, terutama masalah akses jalan, kita dapat melihat dari aspek makro dan mikro. Dalam menilai aspek makro, kita akan menilai pola jalan, kondisi jalan dan hambatan ke lokasi. Sementara dalam menilai aspek mikro, kita akan menilai visibilitas, arus lalu lintas, parkir, keramaian, dan jalan masuk ke lokasi atau jalan keluar dari lokasi.
 
Ada tiga pilihan lokasi yang umumnya dipilih oleh para pebisnis, yaitu di
pusat perbelanjaan (mall, trade center, kompleks ruko, dan lain-lain), di tengah
kota/keramaian, dan berdiri sendiri secara terpisah.

Mementukan Modal Usaha

Hal penting yang juga sangat diperlukan dalam berbisnis adalah modal atau uang. Modal tersebut akan digunakan untuk menyediakan keperluan bisnis yang telah di rencanakan dengan matang. Ingat, jangan sampai keterbatasan modal membuat kita tidak jadi berbisnis. Ketika sudah yakin dan mantap untuk berbisnis maka keterbatasan modal bisa kita cari solusinya.
 
Jika hanya mempunyai modal sedikit, kita bisa memilih dan me mulai usaha kecil-kecilan, tidak usah muluk-muluk dengan menggelontorkan modal besar bagi kita yang belum berpengalaman dalam berbisnis. 

Berikut ini merupakan sumber-sumber modal untuk membuka sebuah
bisnis.

1. Pribadi

Modal bisnis dapat berasal dari tabungan yang kita miliki. Keuntungan modal yang berasal dari tabungan pribadi adalah kita tidak usah mengganti atau membayar semua uang yang telah kita gunakan sebagai modal.

2. Keluarga atau teman

Kelebihan modal yang berasal dari keluarga atau teman adalah mereka sudah mengenal kita. Dengan demikian, mereka percaya sekali kepada kita. Adapun kekurangannya adalah sekali mengalami kegagalan, hubungan per - temanan atau kekeluargaan kita akan terganggu, terutama dengan teman.

3. Bank

Modal yang didapat dari bank, ada yang mudah didapat dan ada pula yang agak sulit didapat. Hal ini biasanya bergantung pada kebijakan setiap bank. Namun, sebagian besar bank mensyaratkan adanya agunan bagi peminjam di bank tersebut.

4. Leasing

Saat ini ada pula lembaga pembiayaan nonbank yang bersedia memberikan pinjaman bagi orang-orang yang ingin memulai berbisnis. Jadi, kalau kita mempunyai modal terbatas, bisa menggunakan leasing untuk pengadaan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk memulai bisnis.

5. Pemerintah

Pemerintah juga mempunyai badan khusus yang memberikan bantuan dana bagi bisnis- bisnis UKM, misalnya modal ventura. Namun, kita juga harus mempertimbangkanlah dan memperhitungkan berapa bunga yang dikenakan agar pinjaman tersebut kompetitif dan sanggup dikembalikan.

6. Modal patungan

Kita bisa berpatungan dengan beberapa teman saat membuka bisnis. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah carilah teman yang mempunyai kesamaan visi untuk membesarkan bisnis kita. Jangan lupa pula untuk membuat perjanjian tertulis antara kita dengan teman kita itu. Dengan demikian, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kemudian hari, kita dapat menyelesaikannya secara baik-baik, berdasarkan perjanjian tertulis yang pernah disepakati bersama.

Organisasi Usaha

Bisnis sekecil apapun tentu harus dikelola dengan baik agar bisa dicapai tujuan dan hasil yang diharapkan. Selain perencanaan yang matang di segala aspek, untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan organisasi yang baik. Dengan melakukan pemilihan dan penentuan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan maka pencapaian tujuan bisnis akan lebih terarah. Selain itu, dengan struktur organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai di mana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas.
 
Kompleksitas organisasi bisnis bergantung pada lingkup atau cakupan bisnis dan skala bisnis. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan. Akan tetapi, semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya.
 
Agar berbisnis dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, yaitu meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan, yang diukur dari perolehan laba yang dicapai, pebisnis dituntut memiliki keterampilan dan kemampuan manajerial. Keterampilan manajerial adalah keterampilan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yang meliputi antara lain sebagai berikut.
1. Menyusun perencanaan (planning)
2. Mengorganisasikan sumber daya (organizing)
3. Memimpin SDM (leadership)
4. Mengkoordinasi Sumber Daya (coordinating)
5. Mampu Mengendalikan Usaha (controlling)
 
Sementara kemampuan manajerial meliputi kemampuan teknis, kemampuan personal, dan kemampuan emosional.

Muhammad Alfan Ardhani

Founder - CEO KampusPolines.blogspot.co.id. Mahasiswa Teknik Listrik di Polines. Anak Kampung yang Hijrah Ke Kota demi Masa Depan yang cerah

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Kritik dan Saran yang membangun