Pages

10 Sikap enterprenuer yang gagal

10 Sikap enterprenuer yang gagal

Selain sikap positif, dalam diri setiap manusia juga terdapat sikap negatif. Sikap-sikap negatif tersebut biasanya menghambat seseorang untuk berkembang. Setelah melakukan penelitian tentag sikap yang ada pada seorang enterprenuer, maka saya menyimpulkan ada 10 Sikap Enterprenuer yang gagal.

 enterprenuer yang gagal

Berikut ini beberapa sikap negatif yang harus dihilangkan jika kita seorang
pebisnis yang sukses.

    1. Bekerja sendiri

Setiap orang, dalam perjalanannya cenderung untuk memerlukan dukungan dari bebagai pihak, misalnya teman, keluarga, guru, dan lain-lain. Demikian pula dengan pebisnis yang sukses. Mereka mempunyai daftar panjang mengenai orang-orang yang telah memberikan sebuah prestasi ataupun kontribusi yang telah dicapai.
 
Apabila kita terbiasa bekerja sendiri, jangan berharap menjadi seorang pebisnis yang sukses. Jadi, mulai sekarang, ubahlah kebiasaan kita bekerja sendiri tersebut agar kesuksesan senanti asa menghampiri kita.

    2. Berpikir tentang kesenangan

Seorang pebisnis tidak berpikir akan kepuasan serta kesenangan yang bakal diraihnya. Untuk dapat mengejar aspirasi yang diharapkan seorang pebisnis membutuhkan kerja keras dan usaha agar dapat mewujudkan keinginan serta harapan yang didambakannya. 

Tidak jarang mereka juga mengorbankan hal-hal yang berhubungan dengan kesenangan demi meraih impian. Mereka juga tidak pernah berpikir bahwa apabila jalan semakin
sulit berarti langkah mereka salah.

    3. Malas

Malas adalah tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Seseorang dapat dikatakan malas apabila dia menyia-nyiakan waktu. Ingatlah, Allah SWT telah memberikan anugerah kepada kita berupa akal pikiran yang amat berharga. Akal pikiran itulah yang membedakan kita dengan hewan.
 
Akal pikiran menerima ilmu pengetahuan dan mengolahnya sehingga kita menjadi orang yang beradab. Untuk mensyukuri anugerah berupa akal pikiran, kita diwajibkan menuntut ilmu dan tidak boleh malas belajar dan bekerja. Ingatlah bahwa prestasi yang baik atau kesuksesan tidak mungkin dapat dicapai dengan bersantai-santai.

Orang yang suka membiarkan dirinya malas disebut pemalas. Pemalas biasanya bersikap putus asa dan kurang mempunyai kemauan. Pemalas juga tidak kreatif, sekalipun mempunyai akal. Jadi, bagaimana mau menjadi pebisnis yang sukses jika kita menjadi pemalas.

    4. Berkeluh kesah

Berkeluh-kelah merupakan gambaran isi hati seseorang yang dirundung derita yang tak kunjung sirna. Keluh kesah dalam jiwa manusia adalah hal yang wajar. Namun, hal yang harus diperhati kan adalah sifat keluh kesah ini akan senanti asa menggambarkan ketidak-berdayaan dalam mengarungi kehidupan, jauh dari nilai-nilai kesabaran dan kepribadian orang sukses. Jika diikuti kemauannya, stres dan putus asa akan selalu menghantui orang yang bersikap keluh kesah.
 
Sebagai orang yang ingin menjadi pebisnis sukses, kita tentu jangan bersikap seperti ini. Kita harus tetap opti mis dalam menghadapi setiap persoalan. Ingatlah bahwa optimis adalah sifat yang penuh dengan pikiran positif dan keyakinan pada diri sendiri. Orang yang memiliki sifat optimis biasanya penuh percaya diri dan berani mengambil keputusan. Meskipun tahu akan banyak menghadapi rintangan di depan mata, orang yang bersikap optimis akan tetap mencoba maju menghadapinya. Seandainya gagal, orang yang bersikap optimis tidak akan kecewa dan bersedih terlalu lama. Hal ini karena mereka yakin bisa
berhasil apabila mau terus berusaha. Sifat optimis inilah yang harus ada dalam diri kita setiap kali ingin melakukan sesuatu.

    5. Pesimistis

Demi membuat kemajuan, pebisnis yang sukses akan membuang keraguan. Jangan menjadi budak dari rasa kekecewaan apabila mencoba membandingkan diri dengan seseorang yang mengejar impian yang sama dengan yang sedang kita kejar. 

Pebisnis yang sukses cenderung mengagumi orang yang lebih dulu sukses dari mereka, menghormati segala perspektif mereka yang unik, serta cara mereka dalam menggapai mimpi. Pesimis memang merupakan kebalikan dari optimis, yaitu sifat yang penuh keraguan dan bimbang dengan kemampuan diri sendiri. Orang yang pesimis biasanya tidak berani mengambil resiko dan mudah putus asa setiap menghadapi rintangan. Sifat pesimis ini memang cukup merugikan karena kita menjadi tidak percaya diri setiap kali ingin melakukan sesuatu. Memang boleh-boleh saja kita memiliki rasa takut akan kegagalan. Namun, bukan berarti kita harus menyerah dan berhenti berusaha. Dengan demikian, kita harus dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.

    6. Takut gagal

Pebisnis yang sukses tidak akan memberikan ruang singgah untuk ”ketakutan” pada diri mereka. Ketakutan bukan merupakan halangan. Mereka tidak akan berhenti sebelum meraih prestasi yang diharapkan. Dengan demikian, dalam meraih kesuksesan sangat dibutuhkan keberanian. Hal ini karena keberanianlah yang membuat kita maju, sedangkan maju adalah kunci dari sukses.
 
Kegagalan bukanlah merupakan sesuatu yang menakutkan bagi orang sukses. Orang sukses beranggapan bahwa kegagalan merupakan sebagian kecil dari sebuah proses dalam mengiringi perjalanan guna meraih impian serta tujuan akhir. Kegagalan merupakan sebuah hasil yang tidak terduga, merupakan suasana baru dalam perjalanan sukses. Seorang pebisnis kita harus siap untuk menerima kegagalan yang tidak diketahui kapan datangnya.

    7. Menunggu waktu yang tepat

Untuk memulai, seorang pebisnis tidak akan pernah menunggu waktu yang tepat. Pebisnis juga tidak akan mengatakan ”nanti lah, besok sajalah kalau sudah ada modal”. Dalam jiwa seorang pebisnis telah tertanam keberanian untuk dapat menanggung resiko yang akan dihadapi. Mereka selalu melakukan evaluasi apabila terjadi kekurangan dalam perjalanannya berkarir atau berbisnis. Jadi, jika kita ingin menjadi pebisnis yang sukses, kita harus membiasakan diri menghilangkan sikap menunggu-nunggu waktu.

    8. Berbohong

Dusta atau berbohong adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Berkata bohong atau berdusta bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Ingatlah, sekali kita berbohong, seumur hidup orang lain tidak akan percaya kepada kita.
 
Berbohong sangat besar bahayanya. Dengan demikian, jika ingin menjadi seorang pebisnis yang sukses, kita harus selalu menghindari berkata bohong dalam segala hal. Ingat, sekecil apapun bohong itu hendaknya kita jauhi. Dengan demikian, orang-orang di sekitar kita akan terus mempercayai kita.

    9. Sombong

Perasaan lebih kaya atau lebih sukses dari orang lain bisa menyebabkan sifat tinggi hati . Tinggi hati atau sombong adalah menghargai dirinya sendiri secara berlebihan. Orang yang memiliki sifat sombong selalu memandang keberadaan orang lain lebih rendah dari dirinya. Dia menganggap dirinya paling kaya, paling pandai, paling tampan, dan paling berpengaruh dari orang lain. Kritik, saran, dan nasihat dari orang lain untuk kebaikan dirinya dipandangnya rendah, tidak digubris. Akibatnya, orang lain tidak akan senang bergaul dengannya.
 
Sebagai orang yang ingin berbisnis, tentu kita harus menghindari sikap seperti ini. Bagaimana mau maju dalam berbisnis, jika kita tidak mau menerima kritik, saran, dan nasihat orang lain. Padahal, semua itu untuk kebaikan kita juga.
Bagaimana mau menjadi seorang pebisnis sukses jika kita selalu menganggap diri paling kaya dan sukses. Ingatlah dengan pepatah ”di atas langit masih ada langit”. Jadi, jika kita merasa paling sukses dan paling kaya, tentu saja salah karena masih ada lagi Yang Maha Kaya dan Maha Sukses, yaitu Tuhan YME.

    10. Tergesa-gesa

Tergesa-gesa adalah keinginan dalam hati untuk meraih semua yang dicita-citakan dengan segera tanpa perhitungan, pertimbangan, dan pemikiran yang matang yang dapat memenuhi kesempurnaan pekerjaannya. Sifat tergesa-gesa tersebut merupakan sifat yang hampir dimiliki oleh setiap orang. Padahal, sifat tergesa-gesa tersebut dapat mengakibatkan hal-hal berikut.
      
a. Timbulnya rasa lelah dan terkadang memaksa seseorang berhenti bekerja. Karena pikiran dan teganya terkuras untuk meluluskan suatu maksud dengan cepat di luar kekuatannya, akhirnya dia akan segera menyerah dengan sendirinya.
 
b. Pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesa akan memaksa seseorang mengabaikan segala aturan yang mengikatnya sehingga tidak heran jika dia tidak lagi mempertimbangkan ajaran agama, hukum, norma, dan lain-lain.
c. Berkurangnya kualitas pekerjaan, bahkan terkadang menghancurkannya. Suatu pekerjaan yang dilakukan secara tergesa-gesa dengan sendirinya meninggalkan hal-hal yang menurut perhitungan nafsunya dianggap kurang penting.
 
Dengan demikian, agar menjadi seorang pebisnis yang sukses, kita jangan membiasakan diri bersikap tergesa-gesa dalam hal apapun. Apapun yang hendak kita lakukan atau kita kerjakan, hendaknya dipikirkan matang-matang terlebih dahulu. Pada akhirnya, sikap kita akan membimbing kita untuk meraih kesuksesan.
 
Adapun sifat-sifat diatas yang ada pada diri saya yaitu :

1. Bekerja sendiri.

sudah saya sadari, karena saya tidak percaya orang lain dengan mudah. Ayah dari teman saya ( mas Walid ) dahulu sebagi pebisnis mebel. dan suatu hari beliau belanja bahan baku yang senilai 500 juta. uang melayang barang tak kunjung datang. beliau ditipu oleh karyawannya.

2. Tergesa gesa.

itu juga sikap negatif dari saya. menurut saya, jika usaha dimulai secepatnya, dan kita selalu berinovasi maka tidak mungkin kita akan cepat sukses.

Muhammad Alfan Ardhani

Founder - CEO KampusPolines.blogspot.co.id. Mahasiswa Teknik Listrik di Polines. Anak Kampung yang Hijrah Ke Kota demi Masa Depan yang cerah

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Kritik dan Saran yang membangun